Selasa, 31 Agustus 2010

Sejarah Domain di Indonesia

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Sejarah Mailling List di Indonesia

Berawal sekitar tahun 1987-1988, pada waktu itu Internet masih belum terbentuk seperti sekarang ini, sekelompok kecil mahasiswa Indonesia di Berkeley, Amerika Serikat membentuk mailing list indonesia yang pertama dengan alamat e-mail indonesians@janus.berkeley.edu. Persatuan komunitas pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri terbentuk dengan adanya fasilitas diskusi maya ini. Awal diskusi sangat membangun dan berjiwa nasionalis.
Seperti hal-nya kejadian di Ambon pada hari ini, pada tahun 1989-an terjadi diskusi SARA yang lumayan hebat dan terjadi awal perpecahan di Indonesians@janus.berkeley.edu menjadi kelompok-kelompok diskusi yang lebih kecil. Pihak Islam banyak di motori oleh rekan-rekan di isnet (Islamic Network) dengan berbagai mailing list-nya, seperti,
• is-lam@isnet.org - diskusi tentang Islam.
• dialog@isnet.org - diskusi tentang muslim dan non-muslim.
• hikmah@isnet.org - pertanyaan & jawaban tentang kristen oleh ISNET.
tentunya rekan-rekan Kristen tidak ketinggalan dengan kelompoknya, seperti,
• paroki@paroki.org - untuk umat Katolik Indonesia.
• paroki_asia@wave.ec.t.kanazawa-u.ac.jp - untuk umat Katolik Indonesia yang berada di wilayah asia pasifik.
• iccn@dbs.informatik.uni-muenchen.de - Indonesian Christian Computer Network.
Di samping kelompok keagamaan, juga banyak terbentuk mailing list Indonesia yang sifatnya keilmuan seperti,
• pau-mikro@ee.umanitoba.ca - kemudian hari menjadi mailing list para hacker Indonesia.
• ids@listserv.syr.edu - jaringan kajian pembangunan Indonesia,
Dengan adanya Internet di Indonesia berawal pada tahun 1993-1994-an dan kepulangan para mahasiswa yang belajar di luar negeri ke Indonesia, mailing list Indonesia secara bertahap terbentuk di Indonesia. Pada tahun 1995-1997, dua (2) buah Pentium II di ITB yang merupakan sumbangan Alumni ITB telah menyumbangkan banyak jasanya untuk pembentukan awal komunitas maya Indonesia sehingga mencapai jumlah ratusan mailing list.
Keberadaan dan arsip banyak mailing list Indoensia di masa lalu, dulu dapat dilihat di http://www.umanitoba.ca/indonesian/milis.html atau http://www.airland.com/id/komputer/milis.html. Semoga pada hari ini sebagian masih dapat terselamatkan di berbagai mesin pencari (search engine), seperti, http://www.yahoo.com atau http://www.google.com.
Sebagian besar mailing list di atas telah menjadi sejarah. Pada hari ini, forum komunitas maya Indonesia lebih banyak bertumpu pada fasilitas gratis yang di berikan oleh yahoogroups.com yang dapat di akses pada http://groups.yahoo.com.
Usaha cukup keras tampaknya sedang dilakukan oleh Telkom khususnya Divisi Multimedia yang membawahi TelkomNet. Rekan-rekan di TelkomNet telah membangun sebuah server yang cukup besar untuk menampung forum-forum diskusi maya di Indonesia yang bisa digunakan secara gratis. Fasilitas ini berlokasi di http://www.plasagroups.com atau http://groups.plasa.com. Memang pada saat ini, fasilitas yang di sediakan masuk belum sebanyak dan belum sepopuler yahoogroups.com. Tapi lumayan untuk menjadi alternatif penghematan trafik ke luar negeri.

Selasa, 24 Agustus 2010

Sejarah Internet di Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa penggunaInternet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.

Selasa, 17 Agustus 2010

SMS Gratis melalui internet
http://www.freesms4us.com/
(Gambar dibuka biar jelas)